Jumat, 03 Mei 2013
Tentang cinta
Di alam jiwa, sayap cinta itu sesungguhnya tak pernah patah. Kasih selalu sampai disana. “[I]Apabila ada cinta di hati yang satu, pastilah ada cinta di hati yang lain”, kata Rumi. “Sebab tangan yang satu takkan bisa bertepuk tanpa tangan yang lain”. Mungkin Rumi bercerita tentang sesuatu yang seharusnya. Inti cinta adalah memberi.. Kalau cinta berawal dan berakhir pada Allah, maka cinta pada yang lain hanya upaya menunjukkan cinta Pada-NYa, pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki selamanya memberi yang kita berikan, selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai. 


Dalam makna memberi itu posisi kita sangat kuat kita tak perlu kecewa atau terhina dengan penolakan, atau lemah dan melankolik saat kasih kandas karena Takdir-NYa, sebab disini kita justru sedang melakukan sebuah “pekerjaan jiwa” yang besar dan agung.Mencintai ketika kasih tak sampai, atau uluran tangan cinta tertolak, yang sesunguhnya terjadi hanyalah “kesempatan memberi” yang terlewatkan hanya itu!!. Setiap saat kesempatan semacam itu dapat terulang.
Selama kita memiliki cinta, memiliki “sesuatu” yang dapat kita berikan, maka persoalan penolakan atau ketidaksiapan jadi tidak relevan. Ini hanya murni masalah waktu. Para pecinta sejati selamanya hanya bertanya : “Apakah yang akan kuberikan?” Tentang kepada “siapa” sesuatu itu diberikan, itu menjadi sekunder. Jadi kita hanya patah atau hancur karena kita lemah. Kita lemah karena posisi jiwa kita salah. Seperti ini,kita mencintai seseorang, lalu kita menggantungkan harapan kebahagian hidup dengan hidup bersamanya!

Maka ketika dia menolak untuk hidup bersama, itu lantas menjadi sumber kesengsaraan. Kita menderita bukan karena kita mencintai. Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita pada kenyataan bahwa orang lain mencintai kita. Sekali lagi, inti cinta itu adalah memberi, pemberian utama seorang pecinta sejati adalah perhatian.
Kalau kamu mencintai seseorang kamu harus memberi perhatian penuh kepada orang itu. Perhatian yang lahir dari lubuk hati paling dalam, dari keinginan yang tulus untuk memberikan apa saja yang diperlukan orang yang kamu cintai untuk menjadi lebih baik dan bahagia karenanya…. (Anis Matta)

Tahapan patah hati ada 3 atau lebih, berdasarkan waktunya:
  1.   ketika tak ada ikatan janji,
  2.  dalam ikatan pacaran/dsb,
  3.  dalam ikatan nikah 
  Obat patah hati:
1. Beriman kepada Allah dan takdir Allah, menyadari bahwa si dia bukan jodoh kita, dan sabar,
2. Dekat kepada Allah dengan taat, taubat, slalu ingat/dzikr dan berdoa kpada-Nya,
3. Sibukkan diri dgn hal yang meningkatkan iman yaitu ketaatan dengan meningkatkan ilmu pengetahuan petunjuk Allah yaitu risalah-Nya,
4. Tidak berputus asa dari rahmat Allah, bisa mengharap ganti yang lebih baik di dunia ataupun di surga.

  obat ini dapat dikombinasikan dengan obat hati sebagaimana telah banyak diketahui.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;