Ini hanya sebuah catatan, ehm… catatan
patah hati !! jika mendengar kata itu pasti yang terlintas dibenak saya
dan pasti kita semua adalah tentang cinta yang kandas, tentang cinta
yang putus sampai disini saja, tentang perpisahan, tentang airmata yang
berlinang, tentang perihnya hati seperti tersobek sobek, berdarah darah,
teriris iris, dan semua yang menyebabkan dunia serasa mengalami kiamat
kubro, kata nya “lebih baik sakit gigi daripada sakit hati” hahahha apa iya sih patah hati seperih itu lukanya *tanya aja
sama diri lo sendiri * untuk yang kesekian kalinya hati nurani saya menjerit kejepit
sama diri lo sendiri * untuk yang kesekian kalinya hati nurani saya menjerit kejepit
Hati sanubari saya kadang berputar putar
menari nari mencari jawaban kenapa sih cinta yang putus itu diberi judul
patah hati, apa tidak ada istilah lain yang lebih indah gitu, misalnya “reinkarnasi cinta” atau “metamorposis hati” atau “kepompong basi”
hahaha… pokoknya jangan pake istilah hati yang patah lah, padahal kan
sebenarnya gak separah itu bukan? tapi sudahlah, toh apapun istilahnya
tetap saja putus kan? jadi gak penting lagi istilah yang penting adalah
bagaimana ketika cinta itu kandas, ketika cinta itu tak lagi tersambung,
ketika cinta itu tidak lagi mau menjadi milik saya, dan ketika si dia
tak mau lagi menjadi tempat penitipan hati saya
Jika begini keadaannya maka patah
hati sama dengan atau identik dengan airmata, apa iya? gak juga, patah
hati itu identik dengan hikmah, coba lihat catatan saya dibawah ini:
Ah seharusnya saya bersyukur masih diberi
rasa patah ini oleh ALLAH, masih bisa menangis, itu artinya saya masih
punya hati kan? bukan hanya sekedar hati, tapi hati yang sensitive,yang
lembut danyang mampu bahagia dan luka, dan airmata yang mengalir
ini bisa membersihkan kelopak mata saya yang kusam menjadi bening
kembali karena airmata yang berlinang membawa semua kotoran dimata
sehingga bening kembali kelopak mata ***** milik saya
bayangkan kalo kita gak nangis sebulan, apa gak perih tuh mata,
menagislah karena mencintai ALLAH pada saat kita sendiri… airmata ini
lebih bernilai pahala daripada nangisin si dia, orang yang ditangisin
gak tahu koq kita nangis
Maka nikmat yang mana lagikah yang
sanggup saya pungkiri, bahkan didalam air yang berlinang melalui mata
ini, ALLAH menitipkan kasih sayangnya.
Kemudian saya mulai berpikir mungkin ada
lagi nikmat ALLAH di balik kata patah hati ini, coba bayangkan, pada
saat jatuh cinta kemarin mendengar suara telephon si dia lebih indah
ditelinga saya dari suara adzan, sms mesra dari sang pujaan hati lebih
sering saya baca baca dan berulang ulang agar lebih mengerti artinya dan
lebih bergetar mencintainya, lalu seberapa sering saya membaca ulang
sms sms dan surat cinta, email dari si dia daripada saya membaca surat
cinta dari ALLAH yang tertuang lewat AlQuran? ah sungguh cara mencintai
yang salah kaprah
Dan kini setelah tak ada lagi sms
darinya, tak ada lagi suara indahnya, hikmah mulai terlihat bahwa
dibalik hati yang teriris iris berdarah darah ini ALLAH hendak
mengembalikan saya kepada cintanya ALLAH, apa ada cinta yang lebih indah
dari cinta sang pemilik napas ini? gak ada kan, maka nikmat ALLAH yang mana lagikah yang sanggup saya pungkiri? dibalik patah hati ini ALLAH menyelamatkan saya dari cinta yang salah, sahabat saya bilang “cinta itu berhala jika salah menafsirkan, kita menyembah dan memuja cinta melebihi menyembah dan memuji ALLAH”
nauzubillahimindzalik, cinta gak salah sih mungkin hanya tidak tepat
ketika saya lebih mencintai sang pujaan hati daripada mencintai ALLAH.
Ketika saya kehilangan si dia, setiap
kali saya ingat dia, saya mulai gelisah, keluar keringat dingin, bengong
mikirin langit kenapa warnanya biru, padahal sudah dari sananya emang
biru warnanya, merasa bahwa hanya saya didunia ini yang hatinya patah,
maka saya ingat ucapan guru mengaji saya “hanya dengan mengingat ALLAH hati menjadi tenang”
maka yang saya lakukan kemudian adalah membeli tasbih yang digital agar
saya bisa tetap dzikir dimanapun dan kapanpun, jika belum tenang juga
saya membaca AlQuran sehingga selesai patah hati, khatam saya membaca
AlQuran, ah sungguh dari patah hati ini ALLAH mengembalikan saya kepadanya, maka nikmat ALLAH yang mana lagikah yang sanggup saya pungkiri. Ditengah patahnya hati, saya khatam Quran dan berdzikir lebih banyak lagi, sehingga qualitas keimanan saya otomatis meningkat
Ingatlah bahwa ALLAH maha membolak balikan hati dan keadaan, jika hari ini ALLAH masih menitipkan cinta maka janganlah menjadikan cinta itu berhala dengan memujanya seolah olah dunia ini milik berdua, jumlah sms jadi lebih banyak dari jumlah rakaat shalat, jumlah pulsa telephon jadi lebih banyak dari rupiah yang kita sedekahkan, duduk berduaan ditempat sepi jadi lebih indah dihati daripada duduk tafakur diatas sajadah dan bermesraan dengan ALLAH dan jika ALLAH membolak balikan hati saya dan sidia dari cinta menjadi tak cinta maka ganti kata patah hati dengan syukur hati karena ALLAH lebih mencintai saya dari pada si dia, terbukti ALLAH mengambil saya untuk dikembalikan kedalam haribaan, limpahan kasih sayang dari kekasih hati yang baru dan selamanya yaitu ALLAH. Siapa sih yang gak mau jadi kekasih ALLAH, tenang, damai, indah, cukup rasanya hidup ini
Saya + ALLAH = Cukup.
ah sungguh nikmat ALLAH yang mana
lagikah yang sanggup saya ingkari, bahkan hikmah begitu banyak ketika
saya melihat kembali catatan dari gempa akibat patahan bumi, eh gempa
dari patahan hati yang kemarin
bukan menolak syurga dunia sebelum syurganya ALLAH, tapi ketika saya
mencintai Nicholas Saputra melebihi cinta kepada ALLAH, maka tunggulah
hingga ALLAH menegur, takut kan? makanya, jangan keterlaluan lah.
Dari buku dan judul yang sama,,guweh banget perbandingan 10-12 lah,di diari saya pun hampir isi-nya seperti ini,berhubung ini yang keren jadi yang saya kutip yang ini aja deh,:)
Dari buku dan judul yang sama,,guweh banget perbandingan 10-12 lah,di diari saya pun hampir isi-nya seperti ini,berhubung ini yang keren jadi yang saya kutip yang ini aja deh,:)
0 komentar:
Posting Komentar